Pentingnya Perencanaan Rumah bagian 2 : Perencanaan pencahayaan dan
ventilasi udara
Desain-Rumah-Minimalis |
Tuntutan untuk menciptakan kenyamanan yang
optimal dalam rumah tinggal memang menjadi dambaan bagi setiap insane, namun
demikian masih saja sering kita liahat adannya bentuk-bentuk rumah atau
bangunan yang hanya mengejar bentuk semata tetapi mengesampingkan aspek
perencanaan pencahayaan dan sirkulasi udara.
Jika kita
tinjau secara fisik, rumah sebetulnya mempunyai kemampuan alami untuk membuat
udara dalam suatu ruang menjadi dingin (nyaman). Hal tersebut bisa terjadi
karena pada dasarnya sebuah rumah yangdibangun pada suatu lokasi tersebut mempunyai suatu lingkungan, sehingga
potensinya bisa dimanfaatkan.
Sebagai
contoh misalnya pemanfaatan angin degan membuat bukaan pada suatu tempat
tertentu yang berupa jendela atau yang lain serta mengolah material bangunan
untuk mengantisipasi panas yang ditimbulkan oelh sinar matahari dan lampu
penerangan.
Karena sebagian besar (mayoritas) wilayah
Negara Indonesia mempunyai suhu udara dan kelembaban rata-tara yang cukup
tinggi, yaitu diatas 30oC
dengan kelembabannya (Rh) sebesar 80%,maka secara umum suasana dalam rumah
dikebanyakan tempat di Indonesia terasa lembab, panas, dan kurang nyaman.
Mungkin
bagi orang yang tidak berpikir lebih panjang untuk mengantisipasi hal tersebut
akan menggunakan pendingnin ruangan (AC) agar kenyamanan ruang bisa tercipta
secara instan, namun demikian sebetulnya keadaan tersebut bisa diantisipasi
dengan perencanaan system pencahayaan dan ventilasi yang biak, Karena
kenyamanan sebuah hunian/rumah tinggal sangat dipengaruhi oleh lancarnya
sirkulasi udara maupun cukupnya sinar matahari yang masuk kedalam rumah
tersebut.
Berapa hal yang bisa anda lakukan untuk
merencanakan system pencahayaan dan vintilasi udara agar rumah terasa sejuk
serta nyaman adalah sebagi berikut.
1.
Upayakan agar jumlah dan jenis media pencahayaan seta luasan
ventilasinya pada suatu ruang sesuai dengan luas ruangan (terjadi
keseimbangan/proposional) yang akan diterangi dan didinginkan.
2.
Sebaiknya prioritaskan ruang-ruang yang membutuhkan
sinar matahari serta sirkulasi udara (cross ventilation) secara langsung agar
mempunyai bukaan ruang brupa pintu, jendela, BV, atau bentuk bukaan yang lain
dengan posisi yang sesuai dengan orientasi/arah hadap bangunan. Hal ini penting
dilakukan karena untuk menyesuaikan dengan arah sinar matahari serta aliran disekeliling rumah.
3.
Rencanakan agar ruang-ruang utama seperti ruang
tidur utama, ruang tidur anak dan ruang makan serta ruang keluarga bisa
memperoleh sinar matahari secara langsung pada jam tertentu (pagi) serta mandapatkan
aliran udara secara langsung (cross ventilation) sepanjang hari.
4.
Untuk menambah kenyamanan ruang juga bisa dilakukan
penambahan jalusi pada dinding bagian atas dibawah atap. Hal ini akan sangat
membantu produksi udara panas yang masuk kedalam ruang dibawah atap diatas
plafod, sehingga ruang didalamnya akan terasa sejuk dan nyaman.
5.
Tidak menggunakan junis bukaan ruang (jendela,BV,
atau jenis bukaan lain) dengan ukuran yang tidak sesuai dengan luasan ruang
(tidak proposional), sehingga tidak terlalus silau dan panas.
6.
Gunakan bahan untuk pintu dan jendela yang tidak
menimbulkan panas dan silau Karena pantulan sinar matahari maupun lampu,
misalnya seperti bahan almunium yang tidak dicoting.
7.
Minimalkan penggunaan fasilitas penyejuk udara, kipas angin, serta lampu pada
siang hari degan melakukan pengaturan serta pengolahan pencahayaan dan
sirkulasi udara secara optimal, misalnya dengan menggunakan dinding kaca,
jalusi, maupun lubang angin/ventilasi.
8.
Optimalkan sirkulasi udara alami dan pencahayaan
dalam ruang dengan membuat desain jendela atau lubang angin/ventilasi yang
mempunyai dua bukaan berbeda. Misalnya buatlah bukaan jendela dengan ukuran
berbeda, bagian bawah yang berukuran lebih besar untuk memasukan cahaya
sekaligus udara, sedangkan bukaan pada bagian atas dengan ukuran yang lebih
kecil untuk memaksimalkan aliran udara (ventilasi) dalam ruangan tersebut.
9.
Untuk membantu mengontrol intensitas cahaya matahariyang masuk dalam rumah, maka bisa ditambahkan jalusi pada bagian dinding lain
dibawah plafond, sehingga aliran udara tetap lancar tetapi intensitas cahaya
yang masuk tetap bisa terkendali dan terkontrol oleh jalusi tersebut.
10. Upaya
untuk membantu menciptakan kenyamanan dalam ruang bisa dilakukan dengan cara
meninggikan plafod hingga setinggi 3m, hal ini bisa membantu mempercepat
pergerakan udara panas, karna berat jeni udara panas lebih ringan dibandinggkan
dengan udara dingin, singga jika udara panas bisa terdorong keluar melalui
lubang ventilasi dibagian atas, maka kenyamanan ruang akan bertambah secara
alami.
Demikianlah
artikel tentang tips Pentingnya perencanaan Rumah bagian 3 ini tentang Perencanaan
pencahayaan dan ventilasi udara Rumah Impian anda.
Jika Anda memiliki tips – tips lain bagikanlah
disini. Atau BAGIKAN TULISAN ini kepada yang lain. Semoga bermanfaat.
Sumber Referensi : Inspirasi desain Rumah Tinggal oleh Suparno Sastra
Dosen Teknik Sipil UTY.